Fase Genesis Langit dan Bumi Dan Karakter Manusia
Fase Pertama
Allah berfirman : Yang Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya
langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)
Ini dimulai dengan sebuah ledakan besar (bigbang) sekitar 12-20 miliar tahun lalu.
Inilah awal
genesis lamgit dan bumi terciptanya materi, energy, dan waktu. Nukleosintesis Big Bang. (
Islamisasi ilmu)
Fase Kedua : Allah berfirman yang Artinya : “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah [2] : 29)
Fase Ketiga . Allah SWT firman yang artinya “dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang.” Q.S An-Nazi’at [79] : 29
Pemadatan kulit bumi yang menjadi dasar lautan dan daratan itulah yang tampaknya dimaksudkan “penghamparan bumi” .sebagaimana Allah SWT berfirman yang Artinya :“
dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya.”(Q.S. an-Naziat [79] :30)
Karakter Manusia Dalam Berinteraksi dengan Alam
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia, baik langsung maupun tidak langsung. Pada awalnya, interaksi manusia dan lingkungan lebih bersifat alami dan mencakup komponen-komponen seperti, abiotik (yang tidak dapat diperbarui), biotik (yang dapat diperbarui), dan sosial budaya.
Dengan berkembangnya peradaban, manusia dikelilingi oleh berbagai bentuk artefak atau benda-benda hasil karyanya.
Interaksi manusia dan lingkungannya berlangsung melalui dua cara:
Pertama, manusia dipengaruhi oleh lingkungan. Kedua, manusia memiliki kemampuan untuk mengubah lingkungan. Karakteristik interaksi tersebut berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya atau satu masyarakat dan masyarakat lainnya.
Lingkungan
Di daerah perkotaan berkembang lingkungan sosial yang sangat beragam dibandingkan dengan di pedesaan
Di daerah yang berbukit (lingkungan alam), rumah-rumah dibangun secara terpencar atau menyebar dalam kelompok-kelompok kecil.
Di daerah tropis (lingkungan alam) dengan curah hujan yang tinggi, atap rumah dibangun dengan lereng yang curam supaya air hujan cepat mengalir ke tanah.
Manusia dengan
karakter manusia dan kemanusiaannya mengubah alam tidak hanya sebagai sumber pangan, tetapi juga pakaian yang beragam bentuknya, rumah mewah, kendaraan dan lain-lain. Jumlah manusia juga terus meningkat dengan cepat, sehingga jumlah kebutuhannya juga terus meningkat.
Akibatnya, sebagian lingkungan alam telah mengalami kerusakan seperti pencemaran air dan udara. Pada masa awal keberadaan manusia, mereka cenderung selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan alamnya. Sebagai contoh, manusia yang hidup di hutan pedalaman akan berupaya tinggal di dekat sumber makanan berada karena belum berpikir membudidayakannya.
Seiring dengan berkembangnya kebudayaan, manusia mulai mengembangkan peralatan untuk membantu mereka mengambil dan mengolah sumber daya alam. Karena lebih mudah untuk mengambil dan mengolah sumber daya alam serta makin besarnya jumlah populasi manusia, Manusia tidak lagi hanya mengambil apa adanya dari alam, tetapi berupaya membudidayakannya melalui aktivitas pertanian, perikanan dan peternakan.
Ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat manusia lebih dominan dalam interaksinya dengan alam. Manusia mampu membuka lahan pertanian dan perkebunan yang sangat luas.
Gergaji mesin mampu memotong pohon besar dalam waktu singkat, traktor mampu mengolah lahan dengan cepat, sehingga lahan pertanian dan hasilnya bertambah dengan cepat pula. Manusia juga mampu membangun bendungan untuk mengairi lahan pertanian yang tadinya kekurangan air.
Manusia juga tidak perlu harus tinggal dekat sumber pangan karena ada sarana dan prasarana transporasi yang mampu mengangkut bahan makanan dalam jarak yang sangat jauh. Bahkan, manusia berupaya memodifikasi cuaca dengan mengembangkan teknologi hujan buatan.
KESIMPULAN
Dari uraian singkat di atas dapat disimpulkan bahwa alam, manusia dan al-Qur’an merupakan tiga hal yang saling berkaitan. Dalam al-Qur’an tercakup penjelasan mengenai manusia dan alam dari berbagai sudut. Manusia dapat dikelompokkan menjadi bermacam-macam kategori. Ada manusia yang taat tetapi ada juga yang ingkar. Sebagai objek material, manusia juga dilihat dari segi objek formal, yaitu basyar, nas dan insan.
Alam semesta juga merupakan karya Allah yang menampakkan keagungan. Dalam al-Qur’an dijelaskan mengenai bagaimana alam semesta ini bermula/dicipta. Misalnya dalam surat Al-Sajda (surat ke-32) ayat 4 yang artinya:
“Allah-lah yang menciptakan
langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa…”
1
Islamisasi Ilmu Klik Di sini