Konservasi Alam : Tanah dan Air
Rekan Pendidik, kita kembali membahas
konservasi alam lebih dalam lagi dan kita ulang dulu dasarnya. Maksud saya supaya kita lebih menghayati pentingnya konservasi demi kelangsungan kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Kita tahu bagaimana dinasti Fir'aun mewariskan negerinya. Ia melakukan kerusakan seenaknya, banyak kerusakan yang ia lakukan selama berabad-abad, akibatnya tanah negeri itu sebagian besar tidak produktif dan hanya sebagai gurun pasir yang gersang..
Hal tersebut dinyatakan oleh Ktua Laboratorium Geology Universitas Kairo yang menyatakan kepada saya "Egyptian land was greener than Indonesian". Professor tersebut bangga memiliki sejarah Mesir yang dunia mengenalnya sebagai negeri subur makmur "dahulu". Oleh karena itu mari kita konservasi negeri kita demi generasi kita di abad abad yang akan datang. Jangan sampai kita seperti Mesir.
Latar Belakang
Konservasi tanah dan air atau yang sering disebut pengawetan tanah merupakan usaha-usaha yang dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan produktifitas tanah, kuantitas dan kualitas air. Apabila tingkat produktifitas tanah menurun, terutama karena erosi maka kualitas air terutama air sungai untuk irigasi dan keperluan manusia lain menjadi tercemar sehingga jumlah air bersih semakin berkurang.
Penerapan teknik konservasi tanah dan air meliputi teknik vegetatif, sipil teknis dan kimiawi. Penerapan teknik vegetaif berupa penanaman vegetasi tetap, budidaya tanaman lorong, strip rumput dan lain–lain, penerapan sipil teknis berupa pembuatan bangunan dam pengendali, dam penahan, teras, saluran pembuagan air, sumur resapan, embung, parit buntu (rorak), perlindungan kanan kiri tebing sungai dan lain–lain, serta penerapan teknik kimiawi berupa pemberian mulsa, bitumen zat kimia.
Pada kenyataannya semakin banyak terjadi degradasi lahan dan
air yag disebabkan oleh banyak faktor yang dapat menyebabkan rusaknya atau berkurangnya kualitas dan kuantitas suatu tanah dan air yang dapat berdampak buruk pada lingkungan kita bahkan dapat menyebabkan suatu bencan alam seperti longsor yang merupakan bentuk dari erosi.
Salah satu kegiatan dalam menyelamatkan lahan dari tingkat erosi yang tinggi adalah penerapan teknik konservasi tanah dan air disamping kegiatan reboisasi, penghijauan, pemeliharan dan pengayaan tanaman. Konservasi tanah dan air merupakan upaya untuk penggunaan lahan sesuai dengan syarat–syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah. Konservasi tanah dan air mempunyai tujuan utama untuk mempertahankan tanah dan air dari kehilangan dan kerusakannya.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanah dan Konservasi Tanah
Pengertian konservasi adalah suatu upaya atau tindakan untuk menjaga keberadaan sesuatu secara terus menerus berkesinambungan baik mutu maupun jumlah. Tanah menurut pengertian sehari-hari ialah tempat berpijak makhluk hidup di darat, fondasi tempat tinggal, dan sebagainya.
Secara ilmiah, tanah merupakan media tempat tumbuh tanaman. Tanah adalah permukaan lahan yang kontiniu menutupi kerak bumi kecuali di tempat-tempat berlereng terjal, puncak-puncak pegunungan, daerah salju abadi.
Sedangkan menurut Soil Survey Staff (1973), tanah adalah kumpulan tubuh alami pada permukaan bumi yang dapat berubah atau dibuat oleh manusia dari penyusun-penyusunnya, yang meliputi bahan organik yang sesuai bagi perkembangan akar tanaman.
Menurut Arsyad (1989), konservasi tanah adalah penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah.
B. Teknologi Yang Digunakan Dalam Konservasi
Tanah Dan Air
Konservasi tanah diartikan sebagai penempatan setiap bidang tanah pada cara penggunaan yang sesuai dengan kemampuan tanah tersebut dan memperlakukannya sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan agar tidak terjadi kerusakan tanah dikatakan selanjutnya bahwa konservasi tanah tidaklah berarti penundaan atau pelarangan pengunaan tanah, tetapi menyesuaikan jenis penggunaannya dengan kemampuan tanah dan memberikan perlakuan sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan, agar tanah dapat berfungsi secara lestari. Konservasi tanah berhubungan erat dengan konservasi air.
Teknologi yang diterapkan pada setiap macam penggunaan tanah akan menentukan apakah akan didapat penggunaan dan produksi yang lestari pada sebidang tanah.
Metode konservasi tanah dan air dapat dibagi dalam tiga golongan.
Baca Artikel terkait :
.Metode Konservasi Tanah dan Air Klik di Sini
1.
Subandi, M, 2014. Science As Subject
of Learning in Islamic University. Journal of Islamic Education. Vol 1, number
2, December 2014 M/1436 H. The Faculty of Tarbiyyah and Teacher Training. The
State Islamic University (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung. In Collaboration
with Association of Indonesian Islamic Education Schoar. (CoAuthor : Abdelwahab
M. Mahmoud.Faculty of Agriculture, Cairo University, Egypt).
2. Subandi M, Dikayani, dan Diana. 2013. Physiological
Pattern of Leaf Growth at various Plucking Cycles Applied to Newly Released
Clones of Tea Plant (Camellia sinensis L. O. Kuntze). Asian Journal of
Agriculture and Rural Development, 3(7) 2013: 497-504
3. DSubandi, M.2012). Developing Islamic
Economic Production. Science Technology and Development. A Quarterly Journal.
Vol. 31 (4). 2012. Pakistan Council for Science and Technology. Islamabad.
4. Subandi, M, 2013. cientific and
Technological Literacy in Islamic Perspective. As Presenter and the Article in
Proceeding International Seminar on Scientific and Technological Literacy.
Presented in Bandung, 13January 2013.