Monday, 18 May 2015

Sunnatullah

Sunnatullah


Kata sunnatullah dari segi bahasa terdiri dari kata sunnah dan Allah. Kata sunnah antara lain berarti kebiasaan. Sunnatullah adalah kebiasaan-kebiasaan Allah dalam memperlakukan masyarakat. Dalam al-Quran kata sunnatullah dan yang semakna dengannya seperti sunnatina atau sunnatul awwalin terulang sebanyak tiga belas kali.

Sunnah atau ketetapan Allah antara lain:
 • Selalu ada dua kondisi saling ekstrem (surga-neraka, benar-salah, baik-buruk)
 • Segala sesuatu diciptakan berpasangan (dua entitas atau lebih). Saling cocok maupun saling bertolakan.
• Selalu terjadi pergantian dan perubahan antara dua kondisi yang saling berbeda.
• Perubahan, penciptaan maupun penghancuran selalu melewati proses.
• Alam diciptakan dengan keteraturan.
• Alam diciptakan dalam keadaan seimbang.
• Alam diciptakan terus berkembang.
• Setiap terjadi kerusakan di alam manusia,

Allah mengutus seorang utusan untuk memberi peringatan atau memperbaiki kerusakan tersebut. Sunnatullah adalah hukum-hukum Allah yang disampaikan untuk umat manusia melalui para Rasul, undang-undang keagamaan yang ditetapkan oleh Allah yang termaktub di dalam al-Quran, hukum (kejadian) alam yang berjalan tetap dan otomatis. Sunnatullah menurut pakar teologi, seperti yang dikatakan bahwa alam diatur melalui apa yang oleh al-Quran disebut sebagai sunnatullah. Seperti halnya  genesis langit dan bumi dan manusia.

Sunnatullah berbeda dengan hukum alam (natural law), karena sementara hukum alam tidak mengizinkan suatu pengertian kreatifitas apapun, sunnatullah memberikannya. Sunnatullah adalah kebiasaan atau cara Allah dalam menyelenggarakan alam. Sunnah mengandaikan sebuah kebiasaan (adat, menurut istilah al-Ghazali).

Dalam hukum alam, kemungkinan mukjizat tidak mendapat tempat, sementara dalam sunnatullah, kemungkinan tersebut tidak dinafikan. Jika hukum alam mengandaikan sebuah aturan yang tidak mungkin dilanggar, dalam sunnah atau adat pelanggaran terhadap kebiasaan tidak menimbulkan sesuatu yang mustahil. Justru adanya kekecualian atau penyimpangan maka adat menjadi adat atau sunnah dan bukan sebuah hukum yang tidak bisa dirubah. Sunnatullah berlaku secara umum di alam semesta ini, yang menyebabkan adanya kesan keteraturan di dalamnya, sehingga alam semesta disebut kosmos bukan chaos. Tetapi pada level yang lebih tinggi tindak kreatifitas Tuhan mempunyai batas-batas determistik dunia mekanik. Jika pada level dunia normal, hukum mekanik menjadi ciri yang dominan maka pada level sub atomic hukum mekanik tidak berlaku lagi pada prinsip indeterminisme yang justru dominan. Sebagian orang berpendapat bahwa hukum alam mendahului hukum Tuhan. Yang pertama dianggap berubah menjadi yang kedua, ketika manusia mengambilnya, maka dia menisbahkan hukum alamnya kepada Tuhan, dan keyakinannya mengkristalkan bahwa dia berhutang budi pada wujud, sistem dunia, dan kaidah-kaidah kemasyarakatannya pada kekuatan transenden yang gaib. Menurut keyakinan ini, tidak ada artinya bagi manusia untuk memperoleh dari dirinya dan tidak ada hukum yang dia lahirkan sendiri.

Manusia memiliki tujuan yang melampaui dirinya, manusia tidak merealisasikan wujudnya kecuali dengan meraih tujuan gaib dan telah ditakdirkan ini. Pengikut hukum alam dan pengikut hukum Tuhan mencapai titik temu, terlepas dari perbedaan keduanya. Jadi hukum alam adalah imanen sedangkan hukum Tuhan adalah transenden. Dalam alam pertentangan, perkelahian, dan konflik adalah abadi.

Manusia hanya tunduk pada kecenderungan-kecenderungannya dan hanya taat pada dirinya, dan tidak berjalan kecuali demi eksistensinya di hadapan pihak lain. Hukum alam adalah penetapan diri pada batas yang lebh tinggi, dan ia adalah yang benar yang tidak terbatas dalam segala hal yang diinginkan, dijauhi dan dikuasai atau diraih oleh manusia, sebagaimana dikatakan sebagai yang benar atas segala hal.
1. Macam-macam Sunatullah Sunnatullah terdiri dari dua macam, yaitu :
 a. Sunnatullah qauliyah adalah sunnatullah yang berupa wahyu yang tertulis dalam bentuk lembaran atau dibukukan, yaitu Al-Qur’an.
 b. Sunnatullah kauniyyah adalah sunnatullah yang tidak tertulis dan berupa kejadian atau fenomena alam. Contohnya, matahari terbit di ufuk timur dan tenggelam di ufuk barat. Kedua sunatullah tersebut memiliki persamaan, yaitu a. Kedua-duanya berasal dari Allah swt. b. Kedua-duanya dijamin kemutlakannya.
c. Kedua-duanya tidak dapat diubah atau diganti dengan hukum lainnya atau ilmu.

Contohnya adalah hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an. Dalam Al Qur’an dikatakan bahwa barang siapa yang beriman dan beramal saleh, pasti akan mendapat balasan pahala dari Allah swt. Selain memiliki persamaan, keduanya juga mempunyai perbedaan. Sunatullah yang ada di alam, dapat diukur. Lain halnya dengan sunnatullah yang ada dalam AL-Qur’an. Walaupun hal itu pasti terjadi, tetapi tidak diketahui secara pasti kapan waktunya.

Rekan pendidik demikian paparan kami, tentu paparan ini bukan semata pemikiran saya, tetapi saya kutif dari teman pengajar di UIN Bandung pada berbagai kesempatan. semoga ada manfaat jika ada hal yang kurang berkenan silakan tulis dikomentar untuk bahan perbaikan. Jazakumullah.


Baca tulisan lainnya ....http://depoknegeriku.blogspot.com/2016/02/beda-muslim-dengan-non-
muslim.html

<<<<>>>>

Monday, 4 May 2015

Islamisasi Ilmu Ilmu pengetahuan dan Dimensi Islam dalam Konsep Kebenaran


   

Islamisasi Ilmu

 
Ptc

Rekan Pembaca setelah kita sedikit santai dengan selingan artikel tentang bagaimana mendapatkan dana melalui PTC, sekarang kita serius lagi dengan sajian berikut.

Ilmu pengetahuan dan Dimensi Islam dalam Konsep Kebenaran

Foto di atas memberikan contoh bagaimana aksiologi Islam dalam kehidupan dan gaya hidup. "Ikuti sunnah Rasul bukan mengikuti trendy masyarakat " Konsep ilmu pengetahuan dan dimensi Islam dalam melihat kebenaran ini sangat penting kita bahas terlebih dahulu. Sebab konsep ilmu pengetahuan dan dimensi Islam ini menjadi pondasi dasar bagi kita dalam melihat dan terjadinya Islamisasi ilmu pengetahuan. Terdapat dua konsep dalam menjawab pertanyaan ini yakni dengan menemukan apa konsep dari ilmu pengetahuan dan apa konsep Islam dalam melihat kebenaran.
Secara garis besar ketika melihat perkembangan ilmu pengetahuan ini seakan-akan menjadikan perkembangan ilmu pengetahuan ini semakin sekuler dari nilai-nilai agama khususnya agama Islam. Seakan-akan ada tembok raksasa yang menghalangi atau membatasi antara ilmu pengetahuan yang ada di Barat dengan nilai-nilai Islam. Islam dikonsepsikan sebagai agama yang konservatif atau kolot. Dikarenakan Islam telah mengembalikannya secara normatif yakni pada kebenaran wahyu. Untuk lebih jelasnya akan kita bahas apa konsep atau sifat dari ilmu pengetahuan itu sendiri dan dimensi Islam itu sendiri dalam menilai kebenaran dan sumbangsih terhadap Islamisasi ilmu pengetahuan.

2.         Dimensi Islam Dalam Menilai Kebenaran
Islam disini diartikan sebagai agama yang turun dari Allah SWT melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad SAW. Datangnya Islam disambut dengan bahagia oleh sebagian ummat manusia. Dengan kedatangan Islam ummat manusia terlepas dari zaman jahiliyah atau yang kita kenal sebagai zaman kebodohan. Berhasilnya Islam mengentaskan umat manusia dari zaman kebodohan ini merupakan prestis bagi agama Islam itu sendiri.
Agama yang telah diturunkan pada nabi Muhammad SAW ini merupakan agama penyelamat. Dimana Islam yang berasal dari kata aslamah yang artinya keselamatan. Islam hadir sebagai penyempurna sekaligus penyelamat bagi umat manusia yang ada didunia ini.
Nilai keselamatan ini semuanya sudah diatur oleh Allah SWT dalam sebuah wahyunya. Wahyu merupakan hal yang mendasar sebagai pondasi dasar bagi kaum muslim untuk bertindak dan berpijak dalam melakukan sesuatu. Mulai fiqih, muamalah hingga sampai tauhid dan ilmu pengetahuan pun dibahas dan diatur oleh Allah SWT melalui wahyunya.
Wahyu dinilai sebagai kekuatan yang dianggap sakral oleh para pengikutnya. Dimana segala tingkah laku manusia haruslah sesuai dengan wahyu yang telah diturunkan. Wahyu mempunyai kekuatan penuh dalam mengatur kehidupan. Baik kehidupan di dunia maupun di akhirat. 
Agama dalam hal ini khususnya Islam menganggap suatu kebenaran tersebut hanyalah milik Allah SWT. Sedangkan wujud atau substansi dari Allah SWT ini terletak pada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Al-Qur’an dan Al-Hadits ini dianggap sebagai suatu yang sakral dalam agama Islam. Sebab segala sesuatu bagi kaum muslim yang menjadi rujukan adalah Al-Qur’an dan Hadits.
Nilai kebenarannya pun selalu terpusat pada nilai-nilai keyakinan yang dilalui melalui doktrin agama yang sehingga pada akhirnya menjadi dogma diantara pengikutnya. Dengan adanya dogma ini mengembalikan semua kebenaran hanya pada Al-Qur’an dan Al-Hadits.
3.         Latar Belakang Adanya Konsep Islamisasi
Salah satu alasan mendasar mengenai gagasan tentang Islamisasi ilmu pengetahuan dikarenakan tidak adanya landasan pengetahuan yang bersifat netral, sehingga ilmu pun tidak dapat berdiri bebas nilai. Ilmu Sosial sudah tidak lagi bebas nilai akan tetapi sifatnya syarat nilai. Pengetahuan dan ilmu yang ada didunia ini, termasuk dalam dunia Islam, telah diwarnai corak budaya dan peradaban Barat. Seakan ilmu pengetahuan bersumber dari otak-otak orang Barat.
Al-Attas, salah seorang cendekiawan muslim, mengatakan bahwa pengetahuan Barat telah membawa pada keadaan yang anomi dan skeptis. Peradaban Barat melihat keadaan anomi dan skeptis ini sebagai suatu sarana epistimologis yang utama dalam menenukan sebuah kebenaran. Pada dasarnya Islam juga mempunyai kontribusi yang sangat penting pada peradaban Barat pada ranah pengetahuan dan menanam cara berfikir positifis, walaupun kita tahu bahwa ilmu pengetahuan banyak di lahirkan oleh pemikir Barat. Tepatnya para filosof mulai zaman Yunani Klasik hingga sampai yang modern. Namun diakui atau tidak, peran cendekiawan muslim sangatlah penting dalam intervensi dan pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan yang digagas oleh para filosof Barat.
Bahkan, pengetahuan-pengetahuan telah diaplikasikan untuk kesejahteraan umat manusia, setelah dilakukan usaha-usaha secara ilmiah melalui penelitian dan percobaan. Barat mengambil alih pengetahuan dan ilmu tersebut dari dunia Islam. Pengetahuan dan semangat rasional serta semangat ilmiah tersebut dibentuk dan dikemas kembali untuk disesuaikan dengan kebudayaan Barat sehingga lebur dan terpadu dalam suatu dualisme menurut pandangan hidup dan nilai-nilai kebudayaan serta peradaban Barat. Menurut al-Attas, dualisme tidak mungkin diselaraskan karena terbentuk dari ide-ide, nilai-nilai, kebudayaan, keyakinan, filsafat, agama, doktrin, dan teologi yang bertentangan.
Nilai kebenaran dan realitas pada dunia Barat tidaklah mengacu pada kebenaran yang melalui proses keyakinan. Dalam hal ini ada dogma agama yang berupa isi kitab suci seperti halnya Al-Quran dan Hadist, melainkan menilai kebenaran tersebut melalui budaya yang berdasarkan atas pemikiran filsafat yang berupa spekulasi-spekulasi belaka.
Perenungan filsafat tidak akan menghasilkan suatu keyakinan sebagaimana Islam menilai suatu kebenaran juga melalui keyakinan-keyakinan atas kebenaran tersebut. Oleh sebab itu pengetahuan dan nilai-nilai yang mendasari akan menjadikan pandangan hidup yang mengarahkan kepada kehidupan Barat.
Realitas dan kebenaran dalam Islam bukanlah semata-mata fikiran tentang dunia kosmos yang sifatnya fisik dan yang mengarahkan pada dunia sekuler. Akan tetapi realitas dan kebenaran dalam Islam dimaknai berdasarkan kajian metafisis terhadap dunia yang nampak dan tidak nampak.
Pandangan hidup Islam tidak berdasarkan kepada metode dikotomis seperti subjektif dan objektif, historis dan normatif. Namun, realitas dan kebenaran dalam Islam dengan metode yang menyatukan atau yang biasa kita kenal konsep tauhid. Pandangan hidup Islam bersumber kepada wahyu yang didukung oleh akal dan intuisi. Substansi agama seperti keimanan dan pengalamannya, ibadahnya, doktrinnya serta sistem teologinya telah ada dalam wahyu dan dijelaskan oleh Nabi.
Adalah seorang tokoh yang juga menjadi penggagas konsep Islamisasi pengetahuan sosial Ismail Raji Al-Faruqi yang mengatakan bahwa umat Islam saat ini berada dalam keadaan yang lemah. Kaum muslim dianggapnya berada dalam kondisi degradasi baik dalam ilmu pengetahuan maupun lainnya. Dengan kondisi yang demikian ini menyebabkan kebodohan dikalangan kaum muslim itu sendiri.

Dalam kondisi seperti ini, masyarakat muslim melihat kemajuan Barat sebagai sesuatu yang mengagumkan. Hal ini menyebabkan sebagian kaum muslimin tergoda oleh kemajuan Barat dan berupaya melakukan reformasi dengan jalan westernisasi. Ternyata jalan yang ditempuh melalui jalan westernisasi telah menghancurkan umat dan dimensi Islam itu sendiri dari ajaran Al-Qur’an dan Hadist. 
Sebab berbagai pandangan dari Barat, diterima umat Islam tanpa dibarengi dengan adanya filter dalam menyaring mana kebudayaaan dan ilmu pengetahuan yang bisa kita ambil sebagai sintesa kebenaran. Itulah salah satu upaya Islamisasi ilmu dan dimensi Islami budaya.

Baca artikel terkait  :

--Beda Muslin Dengan Non-Muslim

0-Sunnatullah Klik Di Sini

1.  Genesis Langit dan Bumi Klik   Klik Di Sini 



.....

Sunday, 3 May 2015

Program Semester Bahasa Indonesia Kelas IX Semester VI

Program Semester Bahasa Indonesia Kelas IX Semester VI


PROGRAM SEMESTER
MATA PELAJARAN   :  BAHASA INDONESIA
                                                                                                                        KELAS/SEMESTER    : IX / 6
No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
1.
















2.
Menyimpulkan pesan pidato/ceramah/ khotbah yang didengar.














Memberi komentar tentang isi pidato/ceramah/khotbah



Menentukan tema dialog interaktif dengan percaya diri dan berpikir  cermat

Menyimpulkan  isi dialog interaktif dengan alasan yang logis dengan bahasa yang santun

Mendata pendapat tiap-tiap narasumber secara teliti dan mandiri

Mengomentari pendapat narasumber dengan alasan yang menyakinkan dengan bahasa yang santun


2 x 40’
















2 x 40’
2
















2











CADANGAN
CADANGAN
UJIAN PRAKTIK
UJIAN SEKOLAH
UJIAN NASIONAL
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
                                                                                                                       TAHUN PELAJARAN  : 2014 - 2015
























No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
3
















4.
Berpidato/berceramah/
berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas.











Menerapkan prinsip-prinsip diskusi

Mampu menyusun garis besar kerangka pidato/
ceramah/khotbah dengan tekun, jujur, dan penuh rasa tanggung jawab.

Mampu berpidato/
berceramah/berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas dengan berani

Mampu menyimpulkan mekanisme diskusi dengan jujur dan penuh  percaya diri

Mampu menyimpulkan prinsip-prinsip diskusi dengan jujur dan penuh rasa tanggung jawab
4 x 40’
















2 x 40’

4

















2










CADANGAN
CADANGAN
UJIAN PRAKTIK
UJIAN SEKOLAH
UJIAN NASIONAL
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU































No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4








5.
























Menemukan gagasan dari beberapa artikel dan buku melalui kegiatan membaca ekstensif











Mampu menerapkan prinsip-prinsip diskusi dalam diskusi kelas dengan berani dan penuh rasa hormat.

Menemukan gagasan dari artikel dengan teliti dan penuh perhatian.

Menemukan gagasan dari buku dengan cermat

Mengutip pernyataan dari arikel atau buku sebagai referensi  dalam penulisan karya tulis dengan tekun ,  jujur, dan dapat dipercaya.










4 x 40’



























2








2









CADANGAN
CADANGAN
UJIAN PRAKTIK
UJIAN SEKOLAH
UJIAN NASIONAL
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU




























No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
6.


 








7.
Mengubah sajian grafik, tabel, atau bagan menjadi uraian melalui kegiatan membaca intensif






Menyimpulkan gagasan utama suatu teks dengan membaca cepat ± 300 kata per menit

Mengidentifikasi isi grafik, tabel, atau bagan dengan cermat

Memaparkan isi grafik, tabel, atau bagan ke dalam beberapa kalimat  dengan teliti dan cermat.

Mampu mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan teman dengan teliti dan penuh percaya diri.

Mampu menjawab pertanyaan dengan peluang ketepatan 75% dengan tepat dan penuh percaya diri.

2 X 40’











2 X 40’













2












2







CADANGAN
CADANGAN
UJIAN PRAKTIK
UJIAN SEKOLAH
UJIAN NASIONAL
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU





























No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
8.













Menulis karya tulis sederhana dengan menggunakan berbagai sumber












Mampu  menyimpulkan gagasan utama suatu teks dengan tepat dan penuh dengan rasa tanggung jawab.

Mampu  menentukan sistematika karya tulis dengan benar

Mampu  menuliskan catatan pustaka dan daftar pustaka  sebagai rujukan dengan teliti

Mampu  menulis karya tulis sederhana dengan menggunakan berbagai sumber dengan tekun, jujur, dan penuh rasa tanggung jawab.

4 x 40’

















2
2






CADANGAN
CADANGAN
UJIAN PRAKTIK
UJIAN SEKOLAH
UJIAN NASIONAL
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU





























No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4






9.















Menulis teks pidato/ceramah/ khotbah dengan sistematika dan bahasa yang efektif.








Mampu  menyunting karya tulis dengan kreatif dan dapat dipercaya

Mampu menentukan tema pidato/ceramah/ khotbah dengan tepat

Mampu menyusun kerangka pidato/ ceramah/ khotbah dengan kreatif dan bahasa yang santun.

Mampu mengembangkan kerangka menjadi teks pidato/ceramah/khotbah dengan memperhatikan sistematika yang baik dengan kreatif dan dapat dipercaya
.






2 x 40’











2






CADANGAN
CADANGAN
UJIAN PRAKTIK
UJIAN SEKOLAH
UJIAN NASIONAL
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU






























No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
10.


















11.





Menulis  surat pembaca tentang lingkungan sekolah














Menerangkan sifat-sifat tokoh dari kutipan novel yang dibacakan

Mampu menentukan hal-hal pokok   dalam surat pembaca dengan tekun
Mampu menentukan permasalahan/usulan/saran yang akan disampaikan dalam surat pembaca dengan jujur.
Mampu menulis surat pembaca dengan rasa hormat dan penuh perhatian.
.Mampu  menyunting surat pembaca dengan jujur dan penuh rasa tanggung jawab

Mampu menentukan tokoh-tokoh dengan rasa hormat dan  dapat dipercaya.
2 x 40’



















2 X 40’







2











2

























CADANGAN
CADANGAN
UJIAN PRAKTIK
UJIAN SEKOLAH
UJIAN NASIONAL
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU




























No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4







12.











13.









Menjelaskan alur peristiwa dari suatu sinopsis novel yang dibacakan







Membahas pementasan drama yang  naskahnya ditulis oleh siswa




Mampu menentukan sifat tokoh dengan alasan yang logis dan dapat dipercaya
dan teliti

Mampu menentukan tahap-tahap alur  dengan tekun dan penuh perhatian

Mampu mengidentifikasi peristiwa dari sinopsis yang didengar berdasarkan alurnya dengan cermat

Mampu  menentukan unsur-unsur drama dengan tekun dan penuh percaya diri








2 x 40’












2 x 40’














2







2



























CADANGAN
CADANGAN
UJIAN PRAKTIK
UJIAN SEKOLAH
UJIAN NASIONAL
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU





























No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
14.




















Menilai pementasan drama yang dilakukan oleh siswa


















Mampu  membahas pementasan drama melalui kegiatan diskusi dengan jujur dan saling menghormati.

Mampu  menentukan unsur-unsur yang akan dinilai dengan kreatif dan cermat

Mampu  menilai pementasan drama teman (karya siswa)  melalui kegiatan diskusi dengan jujur dan saling menghormati



2 x 40’



























2



CADANGAN
CADANGAN
UJIAN PRAKTIK
UJIAN SEKOLAH
UJIAN NASIONAL
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU






























No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
15.



















Mengiidentifikasi kebiasaan, adat, etika yang terdapat dalam novel angkatan 20-30 an.












Mampu  mendata kebiahasaan, adat, etika yang terdapat dalam novel dengan teliti dan penuh perhatian.

Mampu mengaitkan isi novel dengan kehidupan masa kini dengan kreatif dan penuh rasa hormat .

Mampu mengadentifikasi karakteristik (kebiasaan, adat,  etika, dll)  novel 20-30 an dengan tekun dan penuh percaya diri.
4 x 40’






















2
2


CADANGAN
CADANGAN
UJIAN PRAKTIK
UJIAN SEKOLAH
UJIAN NASIONAL
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU




























No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
16.








17.
Membandingkan karakteristik novel angkatan 20-30 an






Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca

Mampu membandingkan karakteristik novel angkatan 20-30 an dengan novel masa kini dengan kritis dan penuh percaya diri..

Mampu mengidentifikasi pokok-pokok cerita dalam cerpen dengan tekun,jujur, dan penuh perhatian.

Mampu menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang dibaca dengan kreatif, jujur, dan penuh rasa hormat.
hormat, dan dapat dipercaya


4 x 40’








2 x 40’









2
2








2

CADANGAN
CADANGAN
UJIAN PRAKTIK
UJIAN SEKOLAH
UJIAN NASIONAL
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU





























No.
Kompetensi Dasar
Indikator
Alokasi Waktu
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
2
3
4
1
2
3
4
18.
Menulis naskah drama berasarkan peristiwa nyata

Mampu  memilih  peristiwa nyata yang akan didramakan dengan tekun dan penuh rasa tanggung jawab

Mampu menyusun urutan adegan untuk satu babak dengan kreatif, penuh rasa hormat, dan dapat dipercaya

Mampu mengembangkan urutan adegan  menjadi naskah drama satu babak dengan tekun, perhatian, dan penuh rasa tanggung jawab
4 x 40’











4
CADANGAN
CADANGAN
UJIAN PRAKTIK
UJIAN SEKOLAH
UJIAN NASIONAL
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU
MASA TUNGGU




























                                Mengetahui                                                                                                                                                                                                                          Guru Mata Pelajaran,
Kepala SMPN 2 Tanjungsari,



                                Drs. Nedi Herdiana                                                                                                                                                                                                              Hj. Lilis Sudarmanah, S. Pd
                                NIP. 19651210 199003 1 009