Penistaan al Quran
Al-Qur'an Al-Karim: Bacaan yang Maha Sempurna dan Maha Mulia
Al-QUr'an secara harfiah berarti "bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan". Al-Qur'an Al-Karim berarti "bacaan yang Maha Sempurna dan Maha Mulia".
Kemahamuliaan dan Kemahasempurnaan "bacaan" ini agaknya tidak hanya dipahami oleh para pakar, tetapi juga oleh semua orang yang menggunakan 'sedikit' pikirannya.
Tidak ada satu bacaan pun sejak peradaban tulis-baca dikenal 5000 tahun yang lalu, yang dibaca baik oleh orang yang mengerti artinya maupun tidak kecuali "bacaan yang Maha Sempurna dan Maha Mulia ini".
Bahkan, anehnya, juara membacanya adalah mereka yang bahasa ibunya bukan bahasa Al-Qur'an. Bukankah juara-juara MTQ tingkat Internasional seringkali diraih oleh putra-putri bangsa kita (Indonesia)?
Tidak ada satu bacaan pun selain Al-Qur'an yang dipelajari dan diketahui sejarahnya bukan sekedar secara umum, tetapi ayat demi ayat, baik dari segi tahun, bulan masa dan musim turunnya.
Tidak ada satu bacaan pun selain Al-Qur'an yang dipelajari redaksinya, bukan hanya dari segi penetapan kata demi ata dalam susunannya serta pemilihan kata tersebut, tetapi mencakup arti kandungannya yang tersurat dan tersirat sampai kepada kesan-kesan yang ditimbulkannya dan yang dikenal dalam bidang studi Al-Qur'an dengan tafsir isyari.
Tidak ada satu bacaan pun selain Al-Qur'an yang dipelajari, dibaca, dan dipelihara aneka macam bacaannya mana yang harus dipanjangkan dan dipendekkan, dipertebal ucapannya atau diperhalus, dimana tempat-tempat berhenti yang boleh, yang dianjurkan, atau dilarang, bahkan sampai pada lagu dan irama yang diperkenankan dan yang tidak. Bahkan lebih jauh lagi, sampai pada sikap dan etika membacanya pun punya aturan-aturan tersendiri.
Tidak ada satu bacaan pun selain
Al-Qur'an yang diatur dan dipelajari tata cara penulisannya, baik dari segi persesuaian dan perbedaannya dengan penulisan masa kini, sampai pada mencari rahasia perbedaan penulisan kata-kata yang sama seperti penulisan kata "bsmi" yang pada wahyu pertama ditulis dengan menggunakan huruf alif setelah ba'.
Sedangkan pada ucapan bismilah ditulis tanpa alif dan kemudian ditemukan pertimbangan-pertimbangan yang sangat mengagumkan dari perbedaan-perbedaan tersebut.
Pernahkah Anda mengetahui satu bacaan yang sifatnya seperti ini? Kalau tidak, wajarlah bila Kalam Ilahi yang disampaikan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW ini dinamainua dengan Al-Qur'an, bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan.
Sangatlah
hina jika ada orang yang menganggap remeh apalagi melecehkannya. pasti dia akan mendapat laknat dari sang Pencipta alam ini.