Perkataan Nyerempet Dosa
Judul Cannot Survive Without It terasa ada kesalahan sepertinya kata kata judul ini
nyerempet dosa.
Teman teman judul artikel itu adalah judul artikel rekan saya yang menjadi juara pada kompetisi menulis artikel tingkat internasional di Polandia.
Cerita teman saya itu berikut :
Kira kira 500 kata dan 900 kata dua artikel dapat diselesaikan dalam waktu tidak lebih 2 jam di sore itu. Naskah artikel berkategori scientific dan community tersebut disimpan saja, karena dalam perasaan masih tetap tidak terlalu tertarik dengan kompetisi itu. Beberapa hari kemudian datang email peringatan dari Red-Sky tentang hari-hari terakhir batas submit.
Pemikiran dilanjutkan pada kata-kata untuk dijadikan judul yang sesuai dan akan mendapat perhatian public pembaca. Pilihan terakhir jatuh pada kalimat Cannot Survive Without It untuk artikel katagori ilmiah, dan artikel katagori komuniti dengan judul No Fear of Starvation.
Judul Cannot Survive Without It pada mulanya terpikir terlaku tinggi menghargai subjek yang dimaksud.
Seolah-olah merendahkan ketinggian akal manusia yang beradab. Bahkan manusia di era supermodern sangat egois dan sagat percaya dan mengandalkan kecanggihan alat cara memecahkan permasalahan, apalagi berbagai program di computer dapat mengatasi hamper semua masalah.
Terpikir juga, kalimat judul Cannot Survive without It seolah menafikan keberadaan dan kehaperkasaan Tuhan dalam berbuat. Tidak ada kejadian dan apalagi yang menyangkut kehidupan kecuali Allah yang mengatur dan menghendaki.
Nyerempet dosa perkataan ini jika disengaja ?
Segala sesuatu di bawah kendali dan pengurusan dari Allah, bahkan dalam buku Mikrobiologi dikutif dari ayat 61 surat Yunus yang dijadikan pengantar ilmu Mikrobiologi:
.”Tidak luput dari pengetahuan Tuhan mu biarpun sekecil zarah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, malainkan (semua tercatat)dalam kitab yang nyata (lauh mahfud)”
Akan tetapi, dalam kompetisi diperlukan kejelian pemilihan kata kata untuk judul yang akan pertama-tama ditangkap oleh pandangan pertama pembaca. Demikian disarankan oleh pengelola kompetisi ini yang menyarankan kepada penulis peserta untuk pandai-pandai membuat judul dan menampilkan gambar yang menarik pembaca.
Semoga Allah mengampuni dan tidak menggolongkan penulis sebagai murtad dengan kata-kata yang dijadikan judul ini.
Laa haula wala quwwata illa billahi al’aliyyid adhim, tidak ada sesuatu dan kekuatan kecuali pada Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung.
Kata kata dalam judul ini semata dipakai untuk menaruk perhatian betapa hebatnya artikel itu, sehingga perlu dibaca dan sangat penting untuk diketahui. Memang dibenak ingin sekali mengantarkan tulisan yang mempermasalahkan air dan lingkungan tersebut dengan judul yang Islami dan dalam teksnya dikutif beberapa keterangan dalam al-Qur’an dan al-Hadist yang yang melandasi betapa penting keberadan, guna dan fungsi air dan betapa pemurahnya Allah.
Akan tetapi, pembaca yang dihadapi bukan hanya muslim, bahkan mungkin mayoritas non muslim karena penyelenggaranya juga di daratan Eropa. Dalam naskah asli artikel ditulis beberapa faragraf sebagi berikut:
“Human can survive for only a few minutes without oxygen (4 minutes). Oxygen is given free of charge by the nature. However, in case of emergency a people cared in the Intensive Care Unit of a hospital is charged IDR 7,500.00 for an hour. The sum of the cost is IDR 5,400,000.00 for a month. A newly promoted public servant of bachelor degree in Indonesia get a salary of around IDR 2,000,000.00, How will they can survive if the oxygen is to calculated as fixed monthly expenditure ? Logically, human has to keep the nature, maintain environment, and eventually thanks to the God, the Almighty, the Creator of the nature.
In reality, common people never think of oxygen.
There is no journalist makes news, and never heard dispute happened on the oxygen problem in grass root level. Global warming and carbon dioxide emmision problem are discussed and seminared in elite levels. However, water is discussed and symposium and senimared in all levels of people.
It needs an amount of cost to have a meal, and needs relatively smaller amount of cost for water in many parts of world, but it is free to get oxygen in this globe.
Oksigen diproduksi melalui mekanisme alamiah yang sangat unik dan terkenal itu diisyaratkan oleh Allah dalam ayat 80 surat Yasin sebagaimana dijelaskan dalam Subandi (2010), demikian pemurahnya Allah, Dia menciptakan dan mengatur mekanisme alam untuk memproduksi oksigen. Oksigen adalah gas yang paling vital untuk kehidupan.
Uniknya oksigen ini diproduksi justru dari gas yang bersifat racun bagi kehidupan (CO2). Suatu proses produksi yang maha hebat, Allah sebagai Al-Badi’ benar-benar innovator, penemu yang paling baru, bukan kreasi sebagai pengembangan dari sesatu yang ada tapi belum sempurna. Benar-benar Allah sang pencipta segala yang tidak pernah ada sebelumnya.
Meskipun hanya 4 menit manusia dapat bertahan tanpa oksigen, bencana besar yang terjadi di dunia ini tidak tercatat disebabkan oleh kekurangan oksigen,karena oksigen disediakan oleh mekanisme alam ini dengan jumlah yang berlimpah.
Hanya sekali-sekali diberitakan terjadi bencana longsor di pertambangan (di Cina) yang menutup lubang terowongan yang menyebabkan puluhan pekerja tabang terjebak meninggal akibat tidak ada oksigen. Bencana besar yang terjadi di beberapa Negara Afrika adalah bencana kelaparan (kekurangan bahan makanan).
Bencana ini terjadi karena musim kemarau yang berkepanjangan dan mengakibatkan petani tidak dapat menanam tanangan, tidak ada bencana di dunia akibat
kekurangan oksigen.
Air menjadi bencana juga pada saat berlimpah, menjadi bencana banjir atau laut pasang tiba-tiba (sunami). Oleh karena itu, dalam
Cannot Survive Without It, it berarti water.
Demikian rekan saya menceritakan pentingnya air dalam kehidupan. judulnya seolah menyepelekan Kekuasaan Allah.
Perkataannya nyerempet dosa kata rekan di betawi.
<<<<<>>>>>
,,,,...