Islam tentang Mikroba: Pentingnya Pengetahuan Mikrobiologi Bagi Manusia
Perkembangan
mikrobiologi cukup pesat di wilayah Islam Andalusia. Pada abad 14. Ketika wabah penyakit menular (Bukonik hitam) melanda wilayah Andalusia, Ibnu Khatima telah menarik kesimpulan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh mikroorganisme yang menginfeksi organ badan.
Perkembangan ilmu/
pengetahuan mikrobiologi di dunia barat pesat dengan ditemukannya mikroskop oleh Anthony. Dengan mikroskop dapat dilihat bentuk jasad renik yang sebelumnya masih diragukan keberadaannya bagi mereka. Mikroskop buatan Anthony tersebut dapat membesarkan benda kecil sampai pembesaran 300 kali.
Dari air yang tergenang di halaman atau dari suatu kontainer air yang kotor setelah beberapa hari tidak diganti dapat diamati kehidupan beraneka organisme kecil atau hewan kecil bersel satu.
Mikrobiologi adalah ilmu dasar yang sangat penting dalam program studi ilmu-ilmu kesehatan dan kedokteran atau profesi dan praktisi lainnya yang terkait dengan kehidupan dan lingkungan. Dalam kehidupan muslim memiliki/menguasai pengetahuan mikrobiologi dituntut
sebagai sunat atau sangat mungkin menjadi fardu kifayah.
Diantara muslim harus ada yang memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang
mikrobiologi mengingat adanya tuntutan seperti dalam ayat 172 dan 173 surat al-Baqarah:
“O you who believe (in the Oneness of Allah-Islamic monotheism)! Eat of the lawful things that We have provided you with, and be grateful to Allah, if it is indeed He Whom you worship. He has forbidden you only the dead animals, and blood, and the flesh of swine, and that which is slaughtered for idols, on which Allah’s Name has not been mentioned. But if one is forced by necessity without wilfull disobedience nor transgressing due limits, then there is no sin on him. Truly Allah is Oft-Forgiving, Most Merciful”
Masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh dapat melalui makanan dan minuman. Larangan memakan bangkai, darah dan daging babi karena sudah merupakan perintah dari Allah SWT. Larangan memakan bangkai adalah alasan higienis yang menonjol. Pada daging binatang yang mati karena sakit dipastikan adanya bibit penyakit berupa mikroorganisme yang diidap binatang itu yang dapat menular.
Perkembangbiakan mikroorganisme dalam medium daging berlangsung sangat cepat, apalagi pada daging atau tubuh binatang yang sudah mati.
Hasil penelitian para ahli sudah banyak menunjukkan bahwa pada binatang yang diharamkan oleh Allah untuk dikonsumsi oleh muslim terdapat banyak kemudaratan dan membahayakan kesehatan.
Perilaku binatang yang diharamkan dikonsumsi tampak nyata kepada kita. Binatang tersebut sangat menjijikan dalam mencari makanannya.
Binatang (babi, buaya, anjing,kucing, tikus, burung elang dan sebangsanya) tersebut adalah predator (memangsa binatang lain/pemakan daging), sehingga di dalam perut dan tubuhnya banyak sekali virus, bakteri, protozoa yang merupakan penyakit bagi manusia. Demikianlah
pentingnya pengetahuan mikrobiologi bagi manusia.
Pengetahuan siklus dan metabolisme hidup mikroorganisme
(mikrobiologi) Mikrobiologi) menjadi sangat penting supaya dapat menghindarkan diri dari sumber penyakit atau jika terlanjur kena serangan dapat melakukan tindakan pengobatannya.
Baca artikel lain terkait :
Klik Di Sini Ibnu Sina Penggagas Penemu Mikrobiologi
<<<>>>