Mitos dan Sejarah Apa Perlu ? :
Kita memiliki banyak mitos, apa mitos dan sejarah itu ? mari kita bahan , kita membutuhkan akan sejarah,
Apa memang sejarah diperlukan ? mari kita simak paparan mendatang.
Sebab sejarah adalah pengetahuan tentang masa lampau yang memperlihatkan perspektif masa kini. Dan masa kini memberikan jejak-jejak masa depannya. Sekalipun demikian sebagai manusia yang meyakini eksistensi dan ‘kebebasan’nya kita tidak harus terjebak pada “
sejarah”.
Mesti kita melihat mana-mana yang perlu ditapaki sebagai archethype masa lalu, dan mana yang tidak, seperti kata-kata Nietzsche diatas.
Dalam banyak hal kita membutuhkan sejarah, baik sebagai pengetahuan masa lalu, bukti, maupun tempat berpijak, sebagai arah kompas (guide).
Apalagi dalam beragama, bukti-bulti kesejarahan menjadi sangat urgent, sebab dialah satu-satunya prasasti pembuktian yang dapat kita ambil mengenai keberadaan akan sesuatu masa lampau.
Sejarah dalam istilah bahasa Arab dikenal dengan tarikh, yang artinya adalah menulis atau mencacat, atau dari kata Syajarah yang berarti pohon atau silsilah.
Dalam kamus filsafat berarti, informasi atau pencarian, dalam arti luas adalah peristiwa atau kejadian masa lampau. Dalam arti yang lain adalah suatu peristiwa manusiawi yang mempunyai akarnya pada realisasi diri dengan kebebasan dan keputusan rohani.
Tujuan
Memahami serta dapat menambah wawasan mengenai asal-usul pengetahuan tentang mitos, sejarah serta legenda.
Era Globalisasi modern ini, segala bentuk mitos masih ada yang dipakai para orang tua untuk menasehati anaknya, mitos di Indonesia biasanya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, terjadinya susunan para dewa, dunia dewata, dan terjadinya makanan pokok serta masih banyak lagi yang berkembang sampai saat ini.
Dengan masih dipakainya mitos-mitos tersebut sampai saat ini, maka munculah ketakutan akan mitos-mitos tersebut, ketakutan bila tidak dipercayai maka akan terjadi. Untuk itu diperlukan adanya suatu penelitian-penelitian yang dapat dibuktikan kebenarannya dan merupakan sebuah teori yang disebut dengan ilmiah.
Penelitian-penelitian yang jelas terhadap kondisi masyarakat yang masih mempercayai adanya mitos yang dapat membuat mereka takut. Padahal mitos itu belum tentu dapat dibenarkan secara ilmiah. Dengan begitu masyarakat tahu apa yang harus dilakukannya sekarang dan waktu yang akan datang. Tidak hanya mitos untuk orang hamil dan menyusui, mitos-mitos yang lain pun harus mempunyai pembuktian secara ilmiah dan tidak langsung mempercayai mitos-mitos tersebut.
Mitos adalah suatu cerita atau arahan yang dijadikan pedoman hidup manusia. Melalui mitos para orangtua dapat mengajarkan anak-anaknya tentang mana yang baik dan mana yang buruk. Namun arahan itu belum tentu akan berhasil, masih diperlukan kepercayaan anak-anak mereka terhadap mitos. Berbagai macam mitos yang berkembang sampai saat ini menggambarkan bahwa masih ada dari sebagian masyarakat yang masih dapat menerima mitos-mitos tersebut. Dengan kata lain, mereka lebih mempercayai hal-hal yang masih berbau
mitos dibandingkan dengan hal-hal yang sudah ilmiah. Sehingga cara pemikiran mereka baru sampai pada tahap metafisik dan philosofi belum sampai pada tahap positivisme.