Ibnu Sina Penemu dan Penggagas Mikrobiologi
Rekan pengajar , kita mencari figur contak ilmuwan yang produktif, berikut ini saya sampaikan sekelumit tentang pelopor mikrobiologi.
Ibnu Sina sebagai penemu dan penggagas mikrobiologi.
Ibnu Sina mengarang buku sains yang menyeluruh dan buku buku filosofi. Diantara bukunya adalah Assifa, Arti kata syifa memang berarti obat/menyembukan (healing) tetapi memiliki arti lain yaitu satyiation, completion atau wholeness. Kata wholesome tooth sama artinya dengan healthy tooth atau gigi yang sehat.
Dalam the Canon of Medicine
Ibnu Sina antara lain telah memformulasi hipotesis adanya mikroorganisme dan menditeksi penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme. Al-Qanun Fi Al-Thibb adalah buku pertama yang mendeskripsi prosedur percobaan atau penelitian di bidang kesehatan dan kedokteran.
Tindakan kuratif dengan pemberian obat harus berdasarkan hasil penelitian eksperimen. Percobaan yang dilakukan untuk pengujian suatu perlakuan (treatment) telah menerapkan rancangan Randomized Block atau metode kontrol dan prinsip pengacakan.
Avicenna has introduced the eficasious test of medicene. Prinsip penelitian klinis dan keefektipan penyembuhan dengan obat yang dideskripsi oleh Ibn Sina merupakan dasar penelitian klinis dan farmasi moderen. Prinsip penelitian mikro organisme yang dikenal selama ini adalah yang diperkenalkan oleh Robert Koch, sehingga disebut Fostulat Koch (1843-1910) .
Fostulat Koch yang selama ini kita kenal ternyata mirip dengan prosedur penelitian bidang medis dan farmakologi yang telah dikembangkan oleh Ibnu Sina 8 abad sebelumnya.
Demikian hebat dan produktifnya seorang Ilmuwan muslim kelahiran Bukhara (ketika itu wilayah Iran) yang bernama
Ibnu Sina. Produktivitas pemikirannya tidak terlepas dari sifat beliau yang hati dan pikirannya tidak jauh dari Allah Pemberi Ilmu
Bakteri dan virus baru diketahui berinteraksi dengan manusia ketika terasa pengaruhnya. Efek interaksi tersebut ada yang menyebabkan efek baik atau positif (membantu pembusukan bahan organic) ada juga yang negative (menyebabkan sakit atau kerusakan).
Keberadaan bakteri baru diketahui pada zaman Ibnu Sina (abad 10), sedangkan keberadaan virus baru diketahui pada awal abad 20, bahkan berbagai tipe virus baru diketahui pada awal abab 21 ini, seperti virus flu burung (virus H5N1). Diyakini akan muncul mahluk mikro yang lainnya di masa yang akan datang, beliau
penggagas mikrobiologi..
Demikian keajaiban al-Qur’an yang kita saksikan dari ayat/bukti dalam hazanah hewan kecil.
Sebagai muslim yang hafal al-Qur’an,
Ibnu Sina mentafakuri ayat dalam al-Qur’an memeras pikirannya dalam bidang mikrobiologi, sehingga mampu memberikan solusi pencegahan dan tindakan penyembuhan bagi orang yang terserang penyakit akibat mikroorganisme seperti penanganan bagaimana mencegah penularan penyakit tuberculosis (TBC).
Ibnu Sina telah mengembangkan teknik karantina atau tindakan isolasi bagi penderita penyakit TBC yang menular tersebut. Suatu prosedur medis yang sekarang dipraktikan. Tepat sekali jika kita gelari Ibnu Sina sebagai
Penemu Penggagas Mikrobiologi
<<<>>>>