Siapa Yang Belum Tahu : Inilah Pengertian Ilmu
Rekan pengajar, Saya yakin kita semua sudah memahami apa yang disebut ilmu, tetapi tidak ada salahnya kita buka buka catatan kita dulu waktu sekolah,
Siapa yang belum tahu jadi judul artikel kita kali ini.
Secara etimologis, kata `ilmu berasal dari bahasa Arab al-`ilm yang berarti mengetahui hakekat sesuatu dengan sebenar-benarnya. itu yang
diwahyukan oleh tuhan. Badr al-Din al-‘Aini mendefinisikan, bahwa ilmu secara bahasa merupakan bentuk masdar dari pecahan kata kerja ‘alima yang berarti tahu;
meskipun demikian, tambahnya, kata ilmu berbeda dengan kata ma’rifah. Kata ma’rifah memiliki makna yang lebih sempit dan spesifik, sementara ilmu mempunyai makna yang lebih umum.
Tidak sedikit upaya yang telah dilakukan para pemikir Muslim terdahulu untuk mendefinisikan kata ilmu. berbagai definisi telah dikemukakan oleh para ahli teolog dan ahli hukum, filsuf dan linguists. Yang pertama menurut al-Raghip al-Ishfahani (443/1060).
Dalam Mufradat Alfaz al-Qur’annya, ilmu didefinisikan sebagai "Persepsi akan realitas sesuatu" (al-ilmu idrak al-shay’ bi-haqiqatihi) Ini berarti bahwa hanya memahami kualitas (misalnya bentuk, ukuran, berat, volume, warna, dan properti lainnya) dari suatu hal bukan merupakan ilmu. Definisi ini didasari pandangan filosofis bahwa setiap substansi terdiri dari esensi dan eksistensi.
Esensi adalah sesuatu yang menjadikan sesuatu itu, sesuatu itu akan tetap dan sama sebelum, selama, maupun setelah perubahan. Artinya, ilmu adalah semua yang berkenaan dengan realitas abadi itu.
Definisi kedua diajukan oleh Hujjatul Islam Imam al-Ghazali (w. 505/1111) yang menggambarkan ilmu sebagai “pengetahuan akan sesuatu sebagaimana adanya” (ma‘rifat al-shay’ ‘ala mahuwa bihi) :
Pada definisi ini, untuk mengetahui sesuatu adalah dengan mengenali sesuatu sebagaimana ia. Artinya, ilmu adalah pengakuan, merupakan keadaan pikiran-yaitu, suatu kondisi dimana sebuah objek tidak lagi asing bagi seseorang sejak objek itu diakui oleh pikiran seseorang. Pemaknaan ini tentu tidak seperti istilah idrak(digunakan dalam definisi al-Ishfahani) yang tidak hanya menyiratkan aktivitas olah fikir atau perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, tetapi juga menunjukkan bahwa pengetahuan datang ke dalam pikiran seseorang dari luar, dalam definisi Imam al-Ghazali istilah ma'rifah menyiratkan fakta bahwa ilmu selalu merupakan jenis penemuan makna pada diri subjek akan suatu objek.
Pada pemaknaan ini; firasat, dugaan, ilusi, halusinasi, mitos, dan sejenisnya tidak bisa dikatakan sebagai ilmu.
Definisi lain ditawarkan oleh pemikir yang dikenal sebagai ahli logika Atsir al-Din al-Abhari (d. 663/1264). Ilmu, ia tegaskan adalah sampainya gambar maupun abstraksi dari suatu hal dalam akal subjek (حصول صورة الشيئ في العقل) . Konon definisi ini berasal dari Ibnu Sina (w. 428/1037) pemaknaan ini menjelaskan bahwa upaya mengetahui suatu objek adalah membentuk ide tentang objek tersebut, untuk memiliki gambar hal ini diwakili dalam pikiran. Dengan kata lain, upaya mengetahui adalah konseptualisasi. Pengetahuan adalah representasi atau konsepsi dari hal yang dikenal.
Al-Sharif Al-Jurjani (w. 816/1413) dalam at-Ta’rifatnya mendefinisikan ilmu sebagai sampainya pikiran pada makna dari suatu objek. Definisi al-Jurjani dan definisi yang dikemukakan Ibnu Sina dan al-Abhari selanjutnya dipadukan oleh Profesor Syed Muhammad Naquib al-Attas dalam monografnya yang berjudul The Concept of Education in Islam. Menurut al-Attas, definisi terbaik atas ilmu adalah 'sampainya makna dalam jiwa serta sampainya jiwa pada makna' العلم هو حصول معني الشيئ في النفس و حصول النفس إلي معني الشيئ))
Satu hal yang jelas dalam definisi ini;
ilmu adalah tentang makna. Objek apapun, fakta maupun suatu peristiwa dikatakan diketahui seseorang jika bermakna baginya. Dengan demikian, dalam proses kognisi, pikiran tidak sekedar penerima pasif, tetapi ia aktif dalam arti mempersiapkan diri untuk menerima apa yang ia ingin terima (mengolah dan menyeleksi makna yang diterima secara sadar).
Dari sekian defenisi yang dikemukan, tampak bahwa sebenarnya untuk mendefinisikan ilmu bukanlah hal yang mudah. Definisi ilmu telah jadi bahan perdebatan yang melibatkan tidak sedikit dari pemikir Muslim. Namun fakta tersebut mengukuhkan betapa dalam peradaban Islam, ilmu mendapat perhatian yang tiada bandingannya dalam peradaban lain. Semoga
siapa yang belum tahu menjadi tahu.
Yaa. itulah catatan saya sebagai upaya turut dalam
Islamisasi Ilmu, , semoga bermanfaat.